Senin, 05 November 2012

Sekjen PSSI Diteror, Dituduh Mengemis Jadi Antek Nirwan Bakrie

Sekjen PSSI Diteror, Dituduh Mengemis Jadi Antek Nirwan Bakrie
BDM, Senayan Jakarta - Baru kisaran sebulan menjabat sebagai Sekjen PSSI menggantikan Tri Goestoro yang sekarang mengendalikan klub Bandung Raya, Halim Mahfudz harus menghadapi banyak cobaan, termasuk teror melalui sms gelap.

Agen BDM mendapat duplikat sms yang dikirim dari seseorang yang mengaku bernama M Sanain pecinta sepakbola Indonesia, dimana Halim dituduh sebagai pihak yang berada dibelakang layar disaat menjatuhkan Tri Goestoro, dan kemudian menanam pengaruh di kalangan Exco PSSI dengan memanfaatkan kedekatannya dengan Arifin Panigoro disaat masih menjabat sebagai CEO Halma Strategic, hingga kursi Sekjen PSSI pun menjadi miliknya.

Sekarang setelah duduk empuk di kursi Sekjen yang bergaji 60 juta/bulan, Halim dituduh secara diam-diam mengemis kepada Nirwan Dermawan Bakrie dan Lalu Mara agar diberi proyek sebagai konsultan jasa pemenangan KPSI di Kongres tanggal 10 Desember 2012 mendatang yang akan digelar sesuai amanah AFC kepada Joint Commitee.

Demikian bunyi sms gelap yang mencoba meneror Sekjen PSSI Halim Mahfudz. Saat reporter BDM mencoba menghubungi Halim, yang bersangkutan mengaku sedang sibuk dan justru menginformasikan bahwa sore hari ini ada jumpa pers yang akan disampaikan dirinya kepada wartawan.

Agen BDM justru mendapat info dari salah satu staf di kesekjenan, bahwa Sekjen sudah kebal dan terlatih menghadapi teror demikian. Diperkirakan itu malah ulah orang dalam PSSI yang merasa akan terkena upaya penertiban dari Sekjen baru yang terus berusaha menegakkan statuta tanpa kompromi ini.

Sumber: BDM
Kamu sedang membaca artikel tentang Sekjen PSSI Diteror, Dituduh Mengemis Jadi Antek Nirwan Bakrie Silahkan baca artikel Membongkar Bola Tentang | Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Sekjen PSSI Diteror, Dituduh Mengemis Jadi Antek Nirwan Bakrie Sebagai sumbernya


Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Browser