Sabtu, 24 November 2012

Alfred Riedl Akhirnya Buka Mulut Tentang Kasus Bukit Jalil 2010

Publik sepakbola Indonesia sangat penasaran dengan kegigihan dan kengototan KPSI memperjuangkan Alfred Riedl menjadi pelatih timnas Indonesia ke Piala AFF. Sebuah kengototan yang diluar kewajaran, bahkan cenderung berlebihan. Banyak pihak menduga ada rahasia besar dibalik semua itu.

Agen BDM mendapatkan informasi sangat penting dari BS, seseorang yang berada di lingkaran internal PT LI dan KPSI. BS menuturkan bahwa hubungan antara Alfred Riedl dan KPSI adalah hubungan yang tidak sehat, karena terjadi antara Alfred Riedl yang menyimpan sebuah rahasia besar tragedi Bukit Jalil di final AFF 2010 antara Malaysia melawan Indonesia, dengan pihak KPSI yang terus berusaha menutup mulut Alfred Riedl dengan berbagai cara supaya bule Austria tersebut tak pernah merasa kecewa.

Cepat atau lambat, akhirnya Alfred Riedl akan buka mulut tentang tragedi Bukit Jalil. Karena berkali-kali ancaman tentang hal ini dilontarkan dan hanya bisa tertahan akibat pihak KPSI selalu berusaha memenuhi tuntutan Alfred Riedl.

Menurut BS, Alfred Riedl sangat kecewa dengan kenyataan bahwa dirinya gagal menukangi timnas Indonesia ke Piala AFF 2012, padahal La Nyalla Mattaliti pernah berjanji dan menjamin 100% bahwa Riedl akan berangkat ke Malaysia bersama Ponaryo Astaman cs. Beruntunglah pihak KPSI bertindak cepat dengan mengirim Riedl kembali ke Austria supaya tak ada kesempatan berbicara ke media. Bahkan Nirwan Bakrie sempat turun tangan sendiri merayu hati Riedl supaya mau kembali ke Austria dengan obat kecewa berupa paket wisata ke Shanghai untuk Riedl dan keluarga. Akhirnya Riedl pun kembali ke negaranya dan mengajak keluarganya berwisata ke Shanghai.

Pada saat Riedl dan keluarga sedang menikmati wisata di Shanghai, ada ultimatum dari federasi Austria yang akan mencabut lisensi kepelatihan Alfred Riedl akibat menangani tim KPSI yang ilegal. Riedl kabur dari Shanghai dan balik ke Austria guna melakukan klarifikasi.

Buntutnya Riedl emosi dan marah, serta kembali mengancam akan bersaksi membuka aib final AFF 2010 ketika beberapa pengurus rezim Nurdin Halid masuk ke ruang ganti pemain dan melakukan intervensi yang mengakibatkan Indonesia kalah telak 3-0 di kandang Malaysia.

Nirwan kembali turun tangan membujuk Riedl dan menawarkan uang setara 30 milyar Rupiah sebagai uang tutup mulut, tetapi ditolak mentah-mentah oleh Riedl yang lebih menuntut jaminan kelanjutan karir kepelatihan, bukan sekedar materi.

Aga Bakrie yang merupakan anak sulung Nirwan Bakrie yang kebetulan menjabat sebagai CEO klub CS Visse Belgia kemudian menawarkan solusi dengan memberi Riedl jabatan sementara di tim junior CS Visse, sembari menunggu waktu untuk menempatkan Riedl menjadi pelatih utama tim senior CS Visse, demikian penuturan panjang lebar dari BS kepada agen BDM.

Saat agen BDM menanyakan kepada BS perihal bukti apa yang bisa menguatkan cerita ini, dengan senyum kecut BS menjawab bahwa kalau ada bukti dan ada yang berani bersaksi, mungkin sejak bulan Desember 2010 kasus ini sudah terang benderang. Tapi biarlah semua tetap jadi misteri sampai suatu saat Riedl sebagai saksi kunci akan menguak tabir gelap ini.

Cepat atau lambat, Riedl akan buka mulut tentang kejadian Bukit Jalil 2010, momentumnya adalah ketika ternyata KPSI gagal lagi merealisasikan janji menjadikan Alfred Riedl menjadi pelatih timnas Indonesia di Pra Piala Asia 2013. Untuk sementara ini biarlah hanya dianggap fitnah saja, demikian BS menceritakan kepada agen BDM.

BDM

Turnamen Inter Island Cup II tidak Jadi di Gelar

PT Liga Indonesia makin ketar-ketir menjelang penyelenggaraan turnamen Inter Island Cup II. Permohonan pencairan budget sebesar 12 milyar ke Nirwan Bakrie hanya diapproval 2 milyar saja, dan sisanya sebesar 10 milyar diserahkan kepada PT LI sendiri untuk mencarikan bridging fund (dana talangan), dan dijanjikan oleh Nirwan pertengahan Januari 2013 akan diganti.

Demikian info A1 banget yang diperoleh agen BDM dari informan BDM yang punya akses informasi bagus di petinggi PT LI.

Nirwan dikabarkan lebih memprioritaskan penyelesaian hutang sebesar 22 milyar kepada ANTV yang berada dibawah kelompok usaha Bakrie terlebih dahulu. Karena manajemen ANTV ingin melakukan konsolidasi internal neraca keuangan mereka dan mereka ingin sehat likuiditasnya menjelang tutup buku akhir Desember 2012. Selama ini piutang 22 milyar di PT LI membuat neraca keuangan ANTV menjadi tidak bagus.

Meskipun pasokan dana seret, menurut informan BDM tersebut, dikabarkan Djoko Driyono tak akan menyerah dan meminta La Nyalla bertanggung-jawab mencarikan dana talangan, yang akan diganti Nirwan pertengahan Januari 2013 mendatang.

Turnamen IIC II adalah satu-satunya cara PT LI dan ISL tetap eksis saat ini, mengingat pada saat bersamaan sedang berlangsung turnamen Piala AFF 2012 di Malaysia. Djokdri dan keluarga besar KPSI tak mau pamor mereka meredup dan kalah bersinar dengan timnas Indonesia, jadi apapun yang terjadi dan meski harus melakukan penghematan disana-sini, turnamen IIC II tetap akan digelar.

Akhirnya diputuskan turnamen Inter Island Cup II batal digelar, kata informan tersebut. Maksudnya batal digelar di 4 kota sebagaimana rencana semula, tetapi demi efisiensi budget akan dirampingkan hanya digelar di 2 atau 3 kota saja. Demikian informasi yang diterima oleh agen BDM dari seorang informan yang dijadikan narasumber.

BDM

Jumat, 09 November 2012

Golkar The Genk Dan KPSI The Genk

Latar belakang orang-orang di kpsi and the genk :
Aburizal Bakrie (Ketum GOLKAR, bos LAPINDO, Bakrie Group)
Nirwan Bakrie (Pelita Jaya, Bakrie Group)
Anindya Bakrie (ANTV:media partner ISL, Bakrie Group)
Andi Darussalam (ketua BLI, wapres PT LAPINDO, Bakrie Group)
La Nyalla Matalitti (Ketum KPSI, PEMUDA PANCASILA Jatim)
Rahim Soekasah (Waketum KPSI, Dirtek Pelita Jaya, Bakrie Group)
Robertho Rouw (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Jakarta)
Diza Ali (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Sulsel)
Toni Aprilani (Pengurus KPSI, mantan Anggota DPR dr GOLKAR)
Zulfadli (Pengurus KPSI, Komisi X DPR RI dr GOLKAR)
Ahmed Zaki (Pengurus KPSI, KomisiX DPR RI dr GOLKAR)
Hinca Panjaitan (Pengurus KPSI, komding era NURDIN HALID)
Dodi Reza Alex Noerdin (Sriwijaya FC, Anggota DPR RI dr GOLKAR)
Harbiansyah Hanafiah (Persisam, PEMUDA PANCASILA Samarinda)
Fadeli Hasan (Persela, Bupati Lamongan dr GOLKAR)
Herman Abdullah (PSPS Pekanbaru, KOSGORO Riau)
Endri Erawan (Mitra Kukar, mantanbendahara GOLKAR)
Benhur Tomy Mano (Persipura, Walikota Jayapura dr GOLKAR)
Habel Melkias Suwae (Persidafon, Cagub Papua dr GOLKAR)
Syahril MH Taher (Persiba, PEMUDA PANCASILA Balikpapan)
Rendra Kresna (Arema, bupati Malang dr GOLKAR)
Rahudman (PSMS, walikota Medan dr GOLKAR)
Mafiron (Deltras, exco era NURDIN HALID)
Fery Paulus (Persija, exco era NURDIN HALID)
Sambari Halim Radianto(Persegres, Bupati Gresik dr Golkar)

http://www.youtube.com/watch?v=RpG1acouR8A&feature=related
http://chirpstory.com/li/17028
http://gilabola.com/gawat-gan-mafia-pengatur-skor-bola-global-bermarkas-di-dekat-indonesia/

ILI & kompasiana.com

Tokoh KPSI kembali dibidik DI sebagai salah satu pemeras

Tokoh KPSI kembali dibidik DI sebagai salah satu pemeras - AQ adalah salah satu dari dua politisi Partai Demokrat yang mendukung KPSI selain Hinca Panjaitan. Mengapa kedua politisi Demokrat ini mendukung KPSI padahal jelas SBY dan Andi adalah pendukung KSN di Malang yang merupakan salah satu tonggak reformasi di PSSI untuk menggusur rejim NH yang korup dan pelanggar statuta yg jelas-jelas menyatakan seorang kriminal tidak bisa memimpin PSSI? Jawabannya mudah: mereka berdua adalah bagian dari rejim lama: Hinca menjabat ketua komisi Disiplin, AQ menjabat bendahara PSSI era NH.
Seperti yang telah saya dan beberapa teman ungkap kembali (gimana lagi, orang Indonesia suka sekali jadi PELUPA ;)), keuangan era PSSI NH sampai sekarang BELUM dipertanggungjawabkan. Transaksi terbesar di PSSI berada di PT LI..itupun secara licik, rejim lama mengubah kepemilikan saham tanpa pemegang saham yang syah. Mengapa klub ISL mendukungnya…(jangan kura-kura dalam perahu…mereka juga bagian dari permaianan ini ;)) Lucunya sang bendahara PSSI ini tak bisa menyebutkan berapa posisi keuangan PSSI…anehnya pengurus baru langsung diberi tagihan-tagihan hotel yg tak dibayar bahkan jasa konsultan untuk penyelenggaraan even dunia ;)
Demi memainkan peran yang besar, sang bendahara lalu menggairahkan sebuah klub dari dapilnya di Madura: Persepam atau MU …. dengan gelontoran dana besar, klub tersebut sudah bisa main di ISL tier satu di seri 2013. Dari mana gelontoran dana yg begitu besar, sehingga klub saudara tua-nya pun (Persebaya DU) hanya bisa megap-megap padahal dimiliki oleh sang ketua KPSI?…tidak ada yang tahu, mengingat sampai sekarang kawasan industri Madura yg digadang-gadang akan maju seiring dengan dibangunnya jembatan Madura, tidak menunjukkan aktivitas yang dasyat.  Di kompasiana, pernah ada seorang yang mengaku sebagai intelektual muda … membuat artikel tentang betapa hebatnya MU dibawah AQ. Sampai sekarangpun saya tak bisa mendapat informasi darimana sang bendahara yang pertanggungjawaban keuangannya tidak jelas, bisa mendapat dana.
Apakah berita dari DI ini bisa menjadi clue atas kedasyatan AQ dalam membiayai klub ISL binaannya? Mari kita tunggu proses hukum…termasuk proses hukum terhadap Diego. sumber : kompasiana.com

KPSI Benar-Benar Bagaikan Siluman

KPSI Benar-Benar Bagaikan Siluman - Seorang praktisi manajemen dan juga pengamat bola yang tinggal di Jakarta, Sofyan Hadi, berpendapat bahwa cara kerja KPSI benar-benar seperti siluman, kata Sofyan Hadi ketika diwawancarai reporter BDM di daerah Kemang.

Di Australia, mereka bisa mendapatkan lawan bertanding bagi tim KPSI asuhan Alfred Riedl, hanya 2 hari sebelum bertanding, dan sukses menggelar laga tanpa hambatan, dengan hasil memuaskan. Kalau PSSI tak bisa bekerja kilat dengan cara begini. Pasti memerlukan waktu jauh-jauh hari untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum bertanding dengan timnas negara lain, kata Sofyan Hadi.

Saat ini KPSI juga menunjukkan profesionalitasnya dalam bekerja, dengan mengirim undangan kongres kepada para voters dengan menyebutkan lokasi kongres di ballroom Hotel Royal Kuningan Jakarta, akan tetapi 2 hari sebelum pelaksanaan, ruangan belum dipanjar dan bahkan sudah kedahuluan Partai Amanat Nasional yang akan memakai ruangan tersebut.

Hari ini sudah H-1, dan voters masih kebingungan dimana lokasi kongres dan bagaimana akomodasi serta transportasi mereka. Uang saku juga belum dikirim ke rekening mereka seperti biasanya. Terpaksa mereka hari ini akan berdatangan ke Jakarta dengan biaya sendiri dulu. Meskipun demikian, Sofyan Hadi sangat yakin terhadap profesionalitas KPSI, yang dalam waktu tersisa H-1 akan mampu menggelar kongres sesuai rencana mereka.

KPSI benar-benar seperti siluman, bisa bekerja dengan cepat dan mepet dengan hasil memuaskan. Ini contoh dan simulasi bagaimana mereka akan bekerja nanti di federasi jika mampu menggulingkan Djohar Arifin dari kursi Ketum PSSI, kata Sofyan Hadi sambil tersenyum mengedipkan mata.

Sumber: BDM

Kamis, 08 November 2012

Daftar Nama Donasi "SATU UNTUK TIMNAS" per tanggal 7 Nopember 2012

Daftar Nama Donasi "SATU UNTUK TIMNAS" per tanggal 7 Nopember 2012

1 Lucky Pradana Putra Tanjung 07/11/2012 17.28 50,000
2 Prananda 07/11/2012 13.18 100,000
3 Barlianto Bogor 07/11/2012 19.47 50,000
4 Hadi Suroboyo 07/11/2012 21.00 50,000
5 Agung Kudus 07/11/2012 19.07 1,000
6 Fisilmi Kaffah Depok 07/11/2012 19.00 150,000
7 Ardi K Jambi 07/11/2012 21.40 30,000
8 Supiandi Pontianak 07/11/2012 14.21 100,000
9 Nugroho Budhi Santoso 07/11/2012 20.07 100,000
10 Andreas Aditya Mahendra Solo 07/11/2012 19.46 50,000
11 Tim Howard Boston 07/11/2012 19.00 1,000
12 Hanto Jakarta 07/11/2012 19.30 30,000
13 Zuhud Jakarta 07/11/2012 19.08 200,000
14 Achmad Suwefi Cikarang 07/11/2012 18.16 22,500
15 Yustini Anwar (Upik) Cinere 07/11/2012 11.00 500,000
16 Ari Solo 07/11/2012 17.12 25,000
17 Widhi H.S Salatiga 07/11/2012 16.45 50,000
18 Astek Manokwari 07/11/2012 16.58 100,000
19 Erwin Susanto 07/11/2012 17.58 15,000
20 Aziz dan Member FP Salam Jari Tengah dari kami laskar indonesia untuk malaysia anjing Pati Utara 07/11/2012 17.19 500,000
21 Fany Fauzi Banyuwangi 07/11/2012 17.09 100,000
22 Yusuf Jakarta 07/11/2012 17.27 50,007
23 No Name 07/11/2012 22.10 100,000
24 Aryka Priandono Malang 07/11/2012 12.42 20,000
25 No Name Bandung 07/11/2012 16.42 100,000
26 Umi Surabaya 07/11/2012 18.01 50,000
27 Hamba Allah 07/11/2012 111,000
28 Aditya 07/11/2012 15.40 15,000
29 Alim Marsudi Mukomuko Bengkulu 07/11/2012 16.40 100,000
30 Ajeep Makassar 07/11/2012 16.46 100,000
31 Denish Arliand Tangerang 07/11/2012 16.49 50,000
32 Trisman Hasyim Jepara 07/11/2012 14.18 50,000
33 Degus Denpasar 07/11/2012 16.39 50,000
34 Alvian Surya C Pontianak 07/11/2012 18.41 50,000
35 Eko Ahdyat Jepara 07/11/2012 15.55 200,000
36 Ahmad Apri Jepara 07/11/2012 16.03 200,000
37 Adhi Nugroho Jepara 07/11/2012 16.17 100,000
38 Moch. Sofyan Hadi Cilacap Sidareja 07/11/2012 7.48 187,500
39 Ramdhan Pragustian Bekasi 07/11/2012 16.26 50,000
40 Guntur Jakarta 07/11/2012 11.46 50,000
41 Emen Bae Ezt Sungailiat 07/11/2012 16.27 101,000
42 Richard Tangerang 07/11/2012 15.22 100,000
43 Syafrizal (Ri Zal) Banda Aceh 07/11/2012 16.20 150,000
44 Tasid Jakarta 07/11/2012 23.45 10,000
45 Tri makno Wonosobo 07/11/2012 13.08 50,000
46 Ibnu 07/11/2012 13.50 30,000
47 Ponirin "Ayam Kinantan" Meka 07/11/2012 15.39 500,000
48 Zuriadi 07/11/2012 13.27 200,000
49 Abu Ghifary Bandung 07/11/2012 14.25 20,000
50 Yugo Pranatha 07/11/2012 14.05 50,000
51 Yuppie Wietanto 07/11/2012 13.10 100,001
52 Hendro Totok Sucahyono Jakarta 07/11/2012 13.19 50,000
53 Tia Bekasi 07/11/2012 21.05 50,000
54 Nanang Duri 07/11/2012 13.00 1,000,000
55 Adi Kurniawan Jogja 07/11/2012 12.56 50,000
56 Dodi Jakarta 07/11/2012 13.00 20,000
57 M. Darmo Fauzan Cibubur 07/11/2012 12.48 300,000
58 Raymond Lamhot Sinaga Surabaya 07/11/2012 13.25 30,000
59 Raymond R 07/11/2012 12.23 50,000
60 Riyanto 07/11/2012 16.30 100,000
61 Atmo Semarang 07/11/2012 13.29 50,000
62 Budiadi Banjar Baru 07/11/2012 4.31 20,000
63 Made Willa Kamatang Bali 07/11/2012 14.00 25,000
64 Indra Yuda Perwira Sukabumi 07/11/2012 13.58 50,000
65 M. Arsyad Harahap 07/11/2012 14.08 100,000
66 Abdullah Emir Pramudya 07/11/2012 14.47 150,000
67 Nuraga Bali 07/11/2012 14.06 25,000
68 Agung Mandala Putra Malang 07/11/2012 13.52 50,000
69 No Name 07/11/2012 13.21 10,000
70 Mardani Eko P Batam 07/11/2012 11.19 20,000
71 SMPN 3 Tanah Abang Pendopo Muara Enim 07/11/2012 14.16 60,000
72 Priyonggo Jakarta 07/11/2012 8.00 250,000
73 Fedri Envee Rengat 07/11/2012 14.00 750,000
74 Agus Abul Azis Ciamis 07/11/2012 14.38 50,000
75 Iqbal Aunurrofiqi Rembang 07/11/2012 14.39 8,000
76 Yanwar Jakarta 07/11/2012 14.57 200,000
77 Sultan Rajawali Tangerang 07/11/2012 15.08 30,000
78 Pecel Lover Jakarta 07/11/2012 13.59 50,000
79 Mujiyoko/Lekdjie Karanganyar 07/11/2012 12.30 50,000
80 Timnas Lover 07/11/2012 12.24 100,000
81 Fadlan Jogja 07/11/2012 9.03 50,000
82 Arnas Pramudya Pasoepati 07/11/2012 12.30 100,000
83 Adin Jaenudin Bogor 07/11/2012 12.00 25,000
84 Faishal Shodiq Madiun 07/11/2012 11.51 25,000
85 Devi Riani Jaktim 07/11/2012 11.30 50,000
86 Yusuf Fadhoni Jakarta 07/11/2012 11.40 100,000
87 Yudy Nadriyaanto Banjarmasin 07/11/2012 13.00 50,000
88 Indra Satya Nugroho Pekan Baru 07/11/2012 12.23 20,000
89 McWilis Rudianto Bandar Lampung 07/11/2012 12.19 100,000
90 Kartono Makassar 07/11/2012 11.00 1,000,000
91 Benni Blitar 07/11/2012 11.00 100,000
92 Rohimat Ahmad Jakarta 07/11/2012 11.20 100,000
93 Ipan Supriyanto 07/11/2012 11.35 100,000
94 Pecinta Timnas Tangerang 07/11/2012 11.31 50,000
95 Alimsyah Akbar Sumbawa Barat 07/11/2012 11.00 500,000
96 Andra Shakti Wibowo Trenggalek 07/11/2012 11.00 50,000
97 Hendrik Pristianto Sorong Papua 07/11/2012 11.19 200,000
98 Nyoman SW Bali 07/11/2012 11.14 100,000
99 M Amir Jakarta 07/11/2012 8.02 100,000
100 Gatot Suseno Surabaya 07/11/2012 11.02 50,000
101 Darsono Budi Susilo Bekasi 07/11/2012 10.56 50,000
102 Timnas Mania 07/11/2012 9.10 100,000
103 Sukiman Tongkudu 07/11/2012 10.45 200,000
104 Back Rey Bontang 07/11/2012 10.46 100,000
105 TKI Serawak Serawak 07/11/2012 10.55 100,000
106 Octriando Surabaya 07/11/2012 10.38 50,000
107 Indra Setyawan Karawang 07/11/2012 10.47 10,000
108 Chairul Oetama Cibinong 07/11/2012 10.37 100,000
109 Aan Noe 07/11/2012 10.21 20,000
110 Nandiwardhana Trenggalek 07/11/2012 10.00 100,000
111 Rakyat Jelata Surabaya 07/11/2012 10.01 100,000
112 Muslim Bengkulu 07/11/2012 10.05 50,000
113 Amad Brizie ayah Valent Semarang 07/11/2012 10.05 25,555
114 Ferry Lelaki Biasa Purworejo 07/11/2012 9.50 500,000
115 Anonim Jayapura 07/11/2012 11.46 100,101
116 Anwar/Puja_Asmara Surabaya 07/11/2012 9.11 15,000
117 Iim Dahiman Bekasi 07/11/2012 8.40 100,000
118 Dian Depok 07/11/2012 9.21 100,000
119 Syaifudin Lampung Selatan 07/11/2012 9.22 25,000
120 Giri Trisanto Surabaya 07/11/2012 9.30 100,000
121 Muhamad Ikhwan Jakarta 07/11/2012 7.28 50,000
122 Ary W Bekasi 07/11/2012 8.44 50,000
123 Heru Wijanarko Tegal 07/11/2012 8.36 10,000
124 Agus Triyanto Surabaya 07/11/2012 9.21 200,000
125 Mino Jakarta 07/11/2012 9.06 50,000
126 Qadar Yadin 07/11/2012 8.37 50,000
127 Margaretha Surabaya 07/11/2012 8.58 50,000
128 Mugi Nurhadiansyah 07/11/2012 8.40 100,000
129 No Name Cibinong 07/11/2012 6.42 100,000
130 Tantowi Bojonegoro 07/11/2012 8.45 50,000
131 Didi Har Bekasi 07/11/2012 8.40 50,992
132 M Yusuf Banjarmasin 07/11/2012 7.14 100,000
133 Agus Sudarmanto 07/11/2012 15.02 500,000
134 Suportertimnas Jakarta 07/11/2012 8.05 100,000
135 Nana Sudiana Bekasi 07/11/2012 7.42 100,900
136 Rozfaulina 07/11/2012 14.05 100,000

Bagi yang ingin mendonasikan dana untuk Timnas.
Nama Bank : BRI
Nomor Rekening : 4187-01-005149-53-6
Nama Rekening : "SATU UNTUK TIMNAS"

Setelah transfer konfirmasi ke 083829729265.
Format: [Nama][Kota Asal][Jumlah transfer][tanggal & jam transaksi]

*Sudah ada di Running Text Metro Tv juga sejak tengah malam tadi

#INDONESIA BISA, INDONESIA PASTI BISA, INDONESIA HARUS BISA#

Firman, Ponaryo, Dkk!! Gaji Belum Seberapa Sudah Lupa Sama Negara

Firman, Ponaryo, Dkk!! Gaji Baru Segitu Sudah Lupa Sama Negara
Oh yah. kaget terima twit dari sekjen PSSI gus Halim, @IimMahfudz begini:
  1. Mrk berkorban demi bangsa RT : selamat membela negara..

  2. 3 pemain naturalisasi korbankan penghasilan rata €4000/minggu demi merah putih

  3. Jd kita hargai pengorbanan mrk
Wuihh…. membaca berita twit ini perasaan saya gimana gitu yah…! Lah wong yang tidak nyumbang aja pada koar-koar, pada iri, dll, dll di kompasiana.
Coba hitung, mereka pemain naturalisasi rata-rata RELA mengorbankan 4000 euro per minggu dan rela meninggalkan negri berlimpah susu dan keju. Ini sama aja dengan menyumbang 4000 euro-minggu ke timnas. Bandingkan dengan pendapatan Ponaryo, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, I Made Wirawan, Firman Utina, Patrich Wanggai…! Kira-kira Ponaryo cs pada dapat 4000 euro gak sepekan di klub masing-masing yah? Ayoo yang persib bandung, berapa gaji Firman Utina per minggu? hehe
Menarik melihat rasa cinta Indonesia yang di tunjukkan oleh ketiga pemain naturalisasi ini, Tony Cusell, Raphael Guilermo dan Jhon Van Beukering dibanding dengan rasa penghianatan yang dilakukan Firman Utina dkk. Sungguh sangat berbeda jauh….pemain naturalisasi mengorbankan gaji mereka dan masuk pelatnas, sedang pemain kulit sawo yang mbrojol di Tanah Air rela MEMPERTAHANKAN gaji mereka dibawah ketiak klub masing-masing. Apalgi kalau di bandingkan dengan penjilat KPSI-ISL lovers di kompasiana ini. Paling juga mereka cuma bisa nyinyir gak karuan….hehe…
Akhirnya buat kita semua, mari belajar berkorban (mulai dari yang terkecil) seperti mereka para pemain naturalisasi ini. Mereka diam tapi mau memenuhi panggilan timnas, bahkan berkorban gaji mereka seabrek-abrek. Sedangkan para penentang timnas~PSSI dan para pemain liga jeger, sudah blagu, nyinyir, pelit, masih rela pula menghina, memojokkan, mencela, merendahkan, menghasut dll.
Buat JvB, TC, RG….terima kasih untuk pengorbanan kalian demi memenuhi untuk memuaskan dahaga kami suporter tim nasional.
sebuah catatan; ternyata para kompasianer yang benci PSSI, suka menghina timnas bahkan yang pura-pura cinta timnas, itu semua malu mengakui keberadaan TRG yang gagal dan fatal akhirnya gatal-gatal, sehingga mereka bisanya mencari-cari hal negatif. Sesungguhnya mereka semua adalah pendukung allias penjilat KPSI-ISL lovers

Sumber

Kongres KPSI Dikudeta Partai Amanat Nasional

Sempat dikabarkan batal kongres karena akan digantikan dengan rapat Exco KPSI saja guna membahas masuknya Semen Padang dan Persijap ke ISL, mendadak voters pendukung KPSI mendapat surat undangan berlogo PSSI yang ditanda-tangani Tigor Shalom Boboy guna menghadiri kongres.

Dalam undangan tertera kongres digelar Sabtu 10 Nopember 2012 di ballroom Hotel Royal Kuningan di jalan Kuningan Persada Jakarta. Akan tetapi hasil penelusuran agen BDM melalui Deby selaku Head of Marketing Hotel Royal Kuningan, tak ada reservasi apapun atas nama KPSI. Bahkan hari Sabtu - Minggu nanti ballroom sudah dibooking terlebih dahulu oleh PAN (Partai Amanat Nasional). Jadi seandainya KPSI tetap mau adakan kongres, pastinya harus mencari tempat lain.

Info A1 yang diperoleh agen BDM, sebenarnya kongres sudah dibatalkan akibat tak disetujuinya dana kongres 7 milyar oleh Nirwan Bakrie. Akan tetapi dengan bocornya info tersebut ke publik, Nirwan menjadi malu dan memerintahkan kongres tetap dilaksanakan.

Beberapa voters mengaku agak kebingungan karena tak ada kejelasan soal fasilitas akomodasi, transportasi dan besarnya uang saku. Tapi voters yang bernaung dibawah KPSI tetap akan berangkat kongres dengan harapan semua kejelasan diperoleh disana.

Sumber : BDM

Rabu, 07 November 2012

Andi Malarangeng : Kasus Hambalang, Tekanan Golkar dan Dana Operasional Timnas

Permainan politik dalam sepakbola Indonesia nyatanya susah sekali di pisahkan di negri ini. PSSI era Djohar Arifin pun tak bisa dengan begitu saja melepaskan diri dari jerat para mafia politik.  Santer beredar kabar bahwa menpora Andi Malarangeng menahan dana operasional timnas untuk berlaga di piala AFF sebentar lagi. Sepertinya ada tekanan politik yang besar sehingga membuat andi tak kuasa mencairkan dana operasional timnas. Sungguh tragis! menpora andi malarangeng tersandra mafia politik korup negri ini. Namun andi tidak mungkin terperangkap dalam jerat mafia kalo beliau bersih, jujur dan berjalan di jalur yg benar.
Ada indikasi, andi ikut terlibat dalam kasus mega korupsi proyek Hambalang. (sumber http://skalanews.com/baca/news/8/0/127515/politik/bpk–andi-malarangeng-seharusnya-bertanggung-jawab-dalam-proyek-hambalang.html) Sedari awal saya menduga andi dan anas (ketum PD) terlibat dan mungkin merancang mega korupsi ini. Mereka berupaya sebisa mungkin bisa berkorupsi tapi tidak tampak terlibat. Dan sejauh ini mereka berhasil. Penyelidikan dan penyidikan kasus tsb masih terhenti di level para bawahan seperti nazarudin, angelina dan wafid muharam. Tapi sepertinya para politikus busuk di senayan mempunyai kartu mati buat sang menpora. Bisa jadi kartu truff ini bisa sangat mematikan andi. Andi sepertinya tau itu dan beliau takut bukan kepalang. Belau lebih memilih untuk mempertaruhkan nama baik bangsa dan negara dari pada nama baik beliau sendiri dengan menahan dana operasional untuk timnas yang memang sejatinya sudah di anggarkan dalam APBN. Ini menyebabkan keikutserataan Indonesia di ajang piala AFF terancam jika PSSI tak mampu mencarikan dana pengganti. SUNGGUH CONTOH SEORANG PEJABAT YANG SANGAT SANGAT EGOIS.
Adalah Ahmed Zaki Iskandar. Seorang politisi Golkar asal kabupaten Tangerang yang juga anggota Exco KPSI ini yang menyatakan sendiri bahwa merekalah yg menekan Menpora untuk menahan pencairan dana  timnas.  ”Kami kader-kader Golkar terus memberikan pressure kepada Andi Malarangeng untuk tidak sekali-sekali mencairkan dana tersebut. Dan kawan-kawan di DPR RI sepertinya mampu melakukan tugasnya dengan baik, sekarang kami ingin melihat sejauh mana timnas Indonesia mampu melaju di Piala AFF didalam segala keterbatasan yang ada. Semua orang tahu PSSI punya cukong bernama Arifin Panigoro, dan tokoh sekaliber Arifin tak mungkin berpangku tangan melihat kesulitan ini. PSSI jangan mengemis ke Menpora, minta belas kasihan saja kepada Arifin.” ujar Ahmed Zaki dengan tersenyum.
Selain Ahmed Zaki Iskandar, ada juga kader partai Golkar lain yaitu  Zulfadli yang juga duduk di Komisi X DPR RI yang diantaranya membidangi pemuda dan olahraga. Zulfadli juga anggota Panja Hambalang yang sedang mengusut kasus dugaan korupsi Menpora Andi Malarangeng. Zulfadli menyatakan selama PSSI masih belum mau harmonis dengan KPSI, jangan harap dana timnas bisa dicairkan. “Saya tak peduli dari mana PSSI mau membiayai timnas ke Piala AFF. Barangsiapa berani duduk di federasi, dia harus punya kemampuan menghidupi organisasi dan memutar kompetisi, termasuk didalamnya membiayai timnas. Saat ini publik melihat bahwa PSSI hanya diisi orang-orang lemah dan tak berdaya. Publik tahu KPSI lebih bertenaga dan punya daya mengurus sepakbola.” tambah Zulfadli.
Sungguh menyesakkan dada ketika saya membaca pernyataan kedua politisi busuk ini. Saya tak habis pikir, apa sebenarnya yang ada di otak mereka!! Mengapa kepentingan kelompok lebih mereka utamakan dari pada kepentingan bangsa dan negara? apakah mereka tidak sadar bahwa mereka di gaji oleh negara? apakah sumpah jabatan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan sepenuh jiwa raga hanyalah pemanis bibir belaka? apakah janji untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan hanyalah seremonial belaka? jika mereka menganggap demikian, saya hanya bisa mengumpat ” Terkutuklah kalian yang telah mengingkari sumpah setia kepada bangsa dan negara sendiri!” Saya TIDAK MAIN-MAIN dan BERSUNGGUH-SUNGGUH dengan kutukan saya ini. Perlu mereka tau. Dahulu, seburuk buruknya kepemimpinan Nurdin Halid, dana untuk timnas tetap di kucurkan. Sekarang, karena bukan kelompok mereka lagi yang menguasai PSSI mereka berusaha menahan dana untuk timnas. Sungguh licik orang2 spt ini. Memang benar kata pepatah, seberuntung beruntungnya manusia yang paling beruntung, masih lebih beruntung orang gila tapi berkuasa. Dan inilah yang terjadi di negeri kita.
Sederetan peristiwa yang terjadi di dunia persepakbolaan nasional, semakin membukakan mata kita, siapa yang sebenarnya ingin menyelamatkan sepak bola nasional dan siapa yang ingin merusaknya. Dan saya semakin yakin siapa sebenarnya otak di balik kekisruhan ini.
Akhir kata saya hanya bisa berdoa semoga niat tulus PSSI untuk memperbaiki sistem sepak bola nasional mendapat Berkat dan Lindangan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan kepada pak beye, jika anda peduli timnas, jangan hanya prihatin, gantilah menpora dengan orang yang kredibel dan bersih.
Masih tetap semangat menyongsong kejayaan sepak bola nasional

sumber

Blunder “Koin untuk Timnas Indonesia Satu”

Salam Olah Raga,
H-18 menjelang laga Timnas Garuda di ajang AFF, kita semakin disuguhi oleh sebuah kenyataan memuaskan. Bergabungnya trio pemain Naturalisasi dan kepastian datangnya Artur Irawan dari Spanyol adalah sedikit dari semakin cerahnya harapan kedepan.
Membaiknya peringkat Timnas Indonesia dalam rilis teraktual FIFA, seperti sebuah Tamparan terhadap kebanggaan semu para anak bangsa penderita Cacat Mental.
Anak bangsa pemuja Kpsi dan Isl yang selama ini begitu pongah dan angkuhnya menertawai kejatuhan peringkat Indonesia, pada saat ini mengalami stroke masal manakala menemukan realita ini.
Keterbelakangan Moral yang mereka pertontonkan selama ini seperti sebuah cerita lucu, manakala jelang laga AFF  TRG kesayangan dengan sederet Bintang pujaannya disingkirkan oleh sebuah Legalitas PSSI pimpinan Prof Djohar.
Namun seluruh taktik licik dan kotor tersebut, sekarang hanyalah sebuah catatan kelam dari potret sebuah gejala Cacat Mental saudara kita sebangsa. Yang tinggal hanyalah harapan akan kengototan Pentalon Petinggi yg kudu terlanjur merendahkan diri.
Hanya ketidak tegasan Kader Demokrat di Pemerintahanlah yang masih bisa dijadikan senjata oleh para pemuja dan seluruh Gangs Kpsi.
Selimut Kumuh serta ketidak bersihan latar belakang pribadi dan Partainya (Demokrat) ditambah masalah yang dubuatnya selama menjalankan Amanah Konstitusi  menyebabkan “Andi Malarangeng menjadi Pecundang” dari sebuah kemungkinan jadi Pejuang.
Kekhilafan fatalnya menuruti kemaun anggota DPR (fraksi Golkar) bermoral kolonial, adalah buah dari sesuatu yang ditanam lama dalam sejarah hidup putra Bugis ini. Berbagai blunder dan kontrofersi AM tak lebih dari kelicikannya memamfaatkan sebuah Era, yaitu Era Reformasi dalam bungkusan Demikrasi.
Keputusan menegpora terhadap pendanaan Timnas justru menjadikan BLUNDER BESAR BAGI KELEGALAN STATUS PSSI DAN TIMNAS. Jika tidak dengan blunder ini maka perjuangan PSSI melanjutkan seluruh Pembersihan akan semakin mamakan waktu.
Sayang, semua taktik dan usaha tiada mengenal lelah gerombolan pembangkang dan Pemberontak Kpsi/Isl berakhir sebuah Blunder untuk kemenangan PSSI dan Prof DA.
Semoga kenyataan teraktual ini semakin menguatkan semua pihak yang masih Berakal Sehat dalam mendukung seluruh perbaikan PSSI dan menjadi Penyemangat bagi Punggawa Timnas di ajang AFF.
Dan mari kita buktikan dukungan luhur ini dengan menyisihkan sebikit Rezki yang telah dianugrahkan sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan melihat Abainya Negara dan Arogannya para pengambil keputusan Publik dengan berpartisipasi dalam gerakan penggalangan dana.
KOIN UNTUK TIMNAS INDONESIA SATU
No Rek; 4187-01-0051-49-53-6
(A/n Satu Timnas Indonesia)
Semoga pengorbanan ini menjadi Penyemangat bagi Para Patriot Garuda di ajang AFF. dan tentu saja smoga Timnas kita bisa menjadi Juara. Amiiin…!
Wassalam

Sutan Palimo Rajo

Liga Super Tak Lagi Super, ISL Makin Kuper

Liga Super Tak Lagi Super, ISL Makin Kuper  - Kemesraan antara PT LI dan Djarum Super yang sudah berjalan selama sekian tahun nampaknya harus berakhir. Musim kompetisi 2011/2012 adalah musim terakhir Djarum Super menjadi sponsor utama ISL. Musim 2013 nanti kemesraan itu tak ada lagi.

Reporter BDM berhasil melakukan kontak dengan Handojo, Senior Brand Manager PT Djarum. Handojo mengatakan bahwa PT LI telah memasukkan proposal sponsorship dan kemitraan sebesar 45 Milyar untuk musim kompetisi 2013, yang dicairkan dalam 3 termin pencairan. Akan tetapi Djarum yang mengetahui bahwa dibalik PT LI dan ISL adalah grup Bakrie, yang mana Aburizal Bakrie akan mencalonkan diri di Pilpres 2014, maka PT Djarum memilih tidak terlibat conflict interest karena takut ditunggangi kepentingan politik Bakrie.

Ditambah lagi status legalitas PT LI yang sudah tidak bernaung dibawah FIFA, membuat PT Djarum memutuskan untuk menolak proposal ISL. Meski PT Djarum sangat memahami nilai komersil yang tinggi dari sepakbola, tetapi jika aroma politik sudah membumbui, Djarum pilih menepi, demikian Handojo. Dengan menjauhnya PT Djarum dari PT. LI, kemungkinan besar ISL makin kuper dan sulit mendapatkan sponsor.

Sumber ; BDM

Rahasia Dibalik KOIN UNTUK TIMNAS

Rahasia Dibalik KOIN UNTUK TIMNAS - Melihat geliat yang luar biasa akan hadirnya gerakan “KOIN UNTUK TIMNAS” maka akan memunculkan polemik, pro dan kontra .

Banyak yang setuju , banyak pula yang mencibir, tidak sedikit yang semangat mendukung, tidak sedikit pula yang mencaci maki, biasa…itulah risiko hidup, selalu ada plus minus , termasuk gerakan “KOIN UNTUK TIMNAS” ini.


ada beberapa KEUNTUNGAN yg MASSIVE akan DIDAPAT dari gerakan ini, terutama bila MEDIA akhirnya ikut ANDIL dalam MEMPERBESARNYA :

1. MEMBERITAHU SELURUH PELOSOK TANAH AIR, BAHWA ADA SUPORTER2 YG MASIH PEDULI DAN CINTA AKAN TIMNAS NEGARANYA.

2. MENAMPAR MUKA SI KUMIS, BAHWA APA YG DILAKUKANNYA ITU SALAH BESAR…!!!

3.MEMBERI PECUTAN SEMANGAT PADA PARA PUNGGAWA TIMNAS, BAHWA MEREKA “BERHUTANG” PADA PARA SUPORTER AKAN SEBUAH TROPHY

4.MENUNJUKKAN EKSISTENSI SUPORTER YG CERDAS, BUKAN CUMA KOAR2 MENGHUJAT SAJA, KITA BERAKSI KARENA KECINTAAN KITA PADA GARUDA, SEKALIGUS MEMBUNGKAM KELOMPOK
LAIN YG CUMA NYINYIR KERJAANYA.

Kita tahu apa yg dulu terjadi pada KOIN PRITA,KOIN KPK kan? pasti banyak yg nyinyir :”kenapa tidak buat yg lebih membutuhkan?”

Yang jelas , bukan banyak atau tidaknya dana yang terkumpul, tapi seberapa dahsyat efek dari gerakan ini, sama seperti gerakan KOIN-KOIN sebelumnya yang juga mengalami cibiran serupa.
So, MARI LAKUKAN ……
#DukungTimnas
#1Timnas1

Firman Menyesal Gagal Jadi Pahlawan Timnas

Firman Menyesal Gagal Jadi Pahlawan Timnas - Senayan Jakarta - Kedatangan 3 pemain naturalisasi asal Belanda, ditambah Arthur Irawan dari Espanyol untuk bergabung timnas Indonesia asuhan Nil Maizar membuat skuad Garuda makin lengkap pemainnya. Apalagi sebelumnya 4 pemain Semen Padang juga sudah hadir.

Reporter BDM melakukan wawancara dengan Nova Arianto yang biasa dipanggil Vava, yang 3 tahun lalu masih menjadi stopper andalan timnas Indonesia. BDM menanyakan apa kira-kira perasaan Vava jika dia berada di posisi Firman Utina, yang dipanggil timnas tapi dilarang pihak klub.

Menurut Vava, dia yakin 100% jauh didalam hati kecilnya Firman sangat kecewa tak bisa membela timnas. Vava pernah 1 team dengan Firman di Sriwijaya, dan dia sangat memahami karakter Firman yang suka menonjol dan dielu-elukan penonton. Gagal menjadi bagian skuad Indonesia ke Piala AFF berarti kehilangan kesempatan menjadi pahlawan. Bagi pemain lain mungkin ini hal biasa, tapi bagi seorang Firman, ini pukulan yang sangat berat. Menyaksikan pemain lain berlaga di lapangan dan Firman hanya menjadi penonton di TV, akan membuat hatinya merasa tersiksa.

Beberapa hari lalu saya kontak Firman, dan dia tak mau terbuka seperti biasanya. Hanya ada kalimat pendek; "Tak seperti yang dibayangkan orang bahwa segalanya begitu mudah untuk mengambil keputusan. Resiko dan tekanan yang kuhadapi sangat besar," begitu kalimat Firman yang ditujukan kepada Vava.
sumber

Kader Golkar Menjegal TIMNAS Indonesia

Kader Golkar Menjegal TIMNAS Indonesia - Hambatan Timnas Indonesia untuk dapat berkiprah di Piala AFF 2012, tampaknya semakin berat setelah berbagai jegalan dari pihak luar organisasi PSSI.

Hambatan pertama didapat dari KPSI dan klub-klub ISL menyatakan melarang para pemainnya untuk bergabung dalam Timnas Indonesia yang sedang melakukan pemusatan latihan, di Senayan, Jakarta.

Setelah berbagai hambatan tersebut mulai sedikit teratasi dengan beberapa pemain senior nasional, seperti Bambang Pamungkas yang dengan bijak bergabung di TC skuad Garuda ini, kemudian muncul masalah dana yang macet karena biaya timnas tertahan oleh Menpora yang tidak mau mencairkan kepada PSSI.

Cobaan menghadang tampaknya akan semakin berat setelah beberapa politikus partai mencoba melakukan pressure kepada Menpora, agar tidak memberikan dana kepada PSSI untuk keperluan Timnas Indonesia.

"Benar apa yang dikatakan oleh pak Ahmed Zaki bahwa kita kader Golkar di komisi X yang menjadi mitra kerja Menpora sudah menekan Menpora untuk menahan pencairan dana timnas. Selama PSSI masih belum mau harmonis dengan KPSI, jangan harap dana timnas bisa dicairkan. Saya tak peduli dari mana PSSI mau membiayai timnas ke Piala AFF. Barangsiapa berani duduk di federasi, dia harus punya kemampuan menghidupi organisasi dan memutar kompetisi, termasuk didalamnya membiayai timnas. Saat ini publik melihat bahwa PSSI hanya diisi orang-orang lemah dan tak berdaya. Publik tahu KPSI lebih bertenaga dan punya daya mengurus sepakbola", ujar Zulfadli seperti dilansir situs liganasional

Zulfadli anggota Exco KPSI yang kebetulan duduk di Komisi X DPR RI yang diantaranya membidangi pemuda dan olahraga. Zulfadli juga anggota Panja Hambalang yang sedang mengusut kasus dugaan korupsi Menpora Andi Malarangeng.

Semoga dukungan dari para pencinta sepakbola nasional entah itu pengusaha, suporter, dan kalangan lainnya dapat membakar semangat para pemain Timnas Indonesia, untuk menjadi yang terbaik di Piala AFF 2012.

Sumber

Koin untuk Timnas Simbol Kepedulian Suporter Indonesia

Surabaya  - Aksi penggalangan dana untuk membiayai Tim Nasional Indonesia berlaga di Piala AFF adalah bentuk kepedulian dan konsistensi suporter sepakbola tanah air.

Suporter Indonesia sejati tidak peduli, siapapun yang menjadi pengurus PSSI, tetap akan mendukung timnas habis-habisan. "Saya dulu menentang rezim Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Tapi di Piala AFF 2010, saya dan kawan-kawan suporter lainnya mendukung timnas habis-habisan, karena mereka berjuang demi negara," kata Helmi Atmaja, suporter PSIS Semarang dan pentolan Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI).

Konsistensi dukungan ditunjukkan, saat timnas di bawah PSSI yang diketuai Djohar Arifin Husein kesulitan dana. Para suporter lintas klub tanpa dikomando langsung bahu-membahu melakukan penggalangan dana. Sebagian besar dari mereka tidak saling kenal dan bertatap muka.

Kampanye penggalangan dana dilakukan via jejaring sosial Facebook dan Twitter. Pantauan beritajatim.com di forum diskusi, aksi penggalangan dana bahkan mulai merambah sejumlah kota di tanah air. Suporter seperti melupakan, bahwa klub yang mereka dukung saling bersaing dalam kompetisi sepakbola nasional.

"Kami menggalang dana dengan tujuan membantu pendanaan timnas secara tulus. Demonstrasi turun ke jalan saat ini kami rasa belum terlalu perlu diperlukan," kata Helmi.

"Ini rasa keprihatinan dan kesedihan mendalam dari anak bangsa yang mencintai negerinya. Tidak hanya suporter. Banyak kalangan yang ikut peduli," kata Novi Efroza, suporter Sriwijaya FC Palembang.

Menurut Helmi, apa yang dilakukan suporter Indonesia merupakan bentuk protes kepada pemerintah yang belum juga merealisasikan dana untuk timnas. Padahal, jadwal penyelenggaraan Piala AFF sudah sangat dekat. Tidak ada alasan bagi pemerintah tak segera mencairkan dana tersebut, mengingat Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepakbola Asia sudah merestui pembentukan timnas oleh PSSI.

"Timnas kan membawa nama negara. Jadi dalam hal ini seharusnya pemerintah. khususnya Presiden SBY dan Menpora, memberi perhatian kepada atlet-atlet yang memberikan curahan hati dan tenaga untuk Timnas," kata Helmi.

"Terlalu naif jika pemerintah harus menunda atau menolak pemberian dana kepada timnas yang jelas-jelas mengharumkan nama bangsa," tambah Novi.

Antusiasme suporter dalam memberikan bantuan dana untuk timnas luar biasa. Hingga pukul 18.35.00, Rabu (7/11/2012), dana yang sudah terkumpul mencapai mencapai Rp 19 juta. "Padahal ini baru satu hari," kata Helmi.

Helmi sadar, sulit untuk mencapai angka Rp 10 miliar yang menjadi kebutuhan timnas berlaga di AFF. "Namun di luar itu semua, kita harus tunjukkan kepada orang-orang di atas sana, bahwa masih banyak warga negara Indonesia yg mencintai Timnas sepakbolanya," kata Helmi.

FDSI telah membuka rekening di BRI no 4187-01-005149-53-6 atas nama “Satu Untuk Timnas” untuk menampung bantuan dari masyarakat dan untuk transparasi perincian dana yang masuk  akan diumumkan di www.binasepakbola.com .
Sumber

Anas; Copot Menpora Sekarang Juga!

Senayan Jakarta - Sebuah grup musik beraliran band keroncong dengan nama Grup REL Pemusik Jalanan, mendadak hadir di kantor PSSI Senayan, dan menggelar pentas musik jalanan secara spontan. Terdiri atas 3 pemusik jalanan, yang membawakan lagu-lagu gubahan mereka sendiri.

Sebelum melakukan pentas, mereka ditemui terlebih dahulu oleh Fachri Sinaga yang menjabat Direktur Marketing di PSSI, dimana REL melalui salah satu personilnya yang bernama Anas menyampaikan dukungannya agar PSSI mempersiapkan timnas dengan sebaik-baiknya agar berprestasi. Mereka juga mengutuk Menpora yang menahan dana timnas akibat tekanan pihak lain.

Reporter BDM yang kebetulan berada di lokasi langsung memotret pemusik jalanan tersebut. Uniknya, lirik lagu yang dinyanyikan Anas dkk ada yang menggelitik pada salah satu refre, yaitu; "Copot Menpora sekarang juga, copot Menpora tak pakai lama." Tentu saja yang hadir dan menyaksikan aksi mereka pada tersenyum.

Sumber ; BDM

Menteri Olahraga Indonesia Mendukung Malaysia, Singapura Dan Laos Di Piala AFF

Menteri Olahraga Indonesia Mendukung Malaysia, Singapura Dan Laos Di Piala AFF - Senayan Jakarta - Mendengar kabar bahwa Menpora menolak membantu pembiayaan timnas Indonesia ke Piala AFF dan meminta PSSI membiayai sendiri pengiriman skuad Garuda ke Malaysia, membuat beberapa suporter yang peduli timnas Indonesia merasa marah dan gerah.

Reporter BDM mendapat pelampiasan rasa marah dari Arief Sunandar, seorang Pimpinan Cabang BRI di Indramayu yang peduli timnas. "Penolakan ini sama saja Menpora mendukung Malaysia, Singapore dan Laos di Piala AFF 2012. Sungguh menyedihkan, sebagai wakil pemerintah RI yang paling bertanggung-jawab atas olahraga di republik ini, justru Andi Malarangeng dengan sadar menggembosi perjuangan anak bangsa, hanya karena tunduk kepada tekanan KPSI," kata Arief.

Lain lagi pendapat Ariel Wanto, pengusaha warung lele penyet di Depok yang mengaku punya kadar merah putih 24 karat. "Menpora menggali kuburannya sendiri. Dia menunjukkan sikap bodoh yang sulit ditoleransi. FIFA dan AFC sudah jelas-jelas menunjukkan pihak mana yang mendapatkan legitimasi. Ini justru seorang Menpora masih berpegang pada pendiriannya sendiri. Kami suporter Indonesia akan mempermalukan Menpora dengan mengumpulkan koin peduli Timnas Indonesia," teriak Ariel melalui telepon tanpa mampu menahan rasa emosi.
 Sumber : BDM

Kongres KPSI Batal, Diganti Rapat Exco

Senayan Jakarta - Hanya kurang beberapa hari dari jadwal pelaksanaan Kongres KPSI tanggal 10 Nopember 2012, ternyata secara mendadak kongres yang rencananya akan digelar di Hotel Pullman Jakarta itu dibatalkan. Demikian info yang diperoleh agen BDM dari Debby Kurniawan manager Persela Lamongan.

Debby tidak tahu persis kenapa mendadak dibatalkan. Namun sebuah sumber menyebutkan bahwa ketersediaan budget untuk pelaksanaan kongres menjadi alasannya. Nirwan Bakrie yang selama ini menjadi penyandang dana KPSI tidak memberikan approval atas kebutuhan budget kongres sebesar 7 milyar lebih.

Nirwan menyarankan agar kongres cukup digantikan dengan agenda rapat Exco internal KPSI saja, dengan agenda utama menerima Semen Padang dan Persijap masuk ISL, serta membahas surat himbauan dari Menpora yang meminta KPSI melepaskan pemain-pemainnya bergabung timnas asuhan Nil Maizar ke Piala AFF. (BDM-03)
sumber

Grup Bakrie Sedang Sekarat, KPSI Pusing Mikir Kongres

Grup Bakrie Sedang Sekarat, KPSI Pusing Mikir Kongres - Senayan Jakarta - Info panas beredar demikian kencangnya di kalangan petinggi KPSI dan klub ISL anggotanya, menyangkut komitmen Nirwan Bakrie kepada PT LI yang mulai ngadat dan tersendat-sendat. Grup Bakrie sedang sekarat, KPSI pusing berat.

Setelah menolak proposal budget 7 milyar untuk Kongres KPSI yang akhirnya hanya diganti dengan Rapat Exco KPSI, tersiar kabar permohonan pencairan budget awal PT LI untuk dibagikan kepada klub-klub ISL belum direalisasi. Padahal klub-klub ISL sangat memerlukan dana untuk membayar uang muka mengontrak pemain, demikian info hasil investigasi agen BDM dari petinggi KPSI yang tak bisa disebutkan namanya.

Grup Bakrie saat ini sedang mengalami krisis finansial yang parah, sehingga likuiditas mereka melemah. Tak heran KPSI dan PT LI terkena imbasnya. Kabarnya grup Bakrie tidak tahu balas budi kepada mega investor asal Eropa - Amerika yang dikenal sebagai grup Iluminati, yang telah membantu mereka saat jatuh tahun 1998 yang lalu. Ketika Bakrie sudah merasa kuat, Bakrie justru menendang dewa penolongnya dengan cara menggoreng saham grup Bakrie supaya jatuh, lalu dibeli murah oleh Bakrie sendiri melalui kepanjangan tangan lainnya.

Illuminati sakit hati kepada Bakrie yang dianggap tak tahu diri, dan melalui jaringan kuatnya seperti Roschild, Ruppet Murdock dll, saat ini mereka terus menghimpit Bakrie, dan dengan kekuatan mereka di Eropa dan Amerika, hutang-hutang Bakrie yang jatuh tempo tak bisa dijadwal ulang pembayarannya, padahal nilainya sangat besar dan membahayakan keuangan grup Bakrie yang sedang bersiap mengantar ARB sebagai RI 1 tahun 2014.
Sumber

Selasa, 06 November 2012

Saatnya Mendukung KPSI Menjadi Organisasi Sepakbola Resmi

Saatnya Mendukung KPSI Menjadi Organisasi Sepakbola Resmi - Kegagalan demi kegagalan yang dikerjakan oleh orang-orang yang tergabung dalam Klan KPSI dalam menjalankan program kerjanya untuk menggangu kinerja PSSI Periode 2011-2015 atau berusaha mengambil alih tugas pokok dari organisasi PSSI, seolah-olah tiada henti.
Semisal program Klan KPSI mengirimkan surat kepada AFC/FIFA berkaitan dengan adanya KLB di Ancol dalam rangka mengganti Kepengurusan PSSI yang sah namun di tolak oleh AFC/FIFA, melakukan gugatan ke pengadilan Negeri dengan kasus yang sama, namun juga ditolak, hingga yang terakhir adalah membentuk Timnas Sepakbola Indonesia dalam rangka keikutsertaan Indonesia diajang turnamen AFF Cup yang ditolak oleh AFF.
Selain itu, berbagai cara dan metode terus di lakukan oleh Klan KPSI untuk mereduksi keberadaan kepengurusan PSSI yang sah, mulai dai pengerahan kekuatan media, hingga pemelintiran informasi guna membangun negative opinion atas organisasi dan kepengurusan PSSI. Namun cara dan metode ini pun dapat dikatakan gagal juga Faktanya adalah PSSI dan kepengurusan sekarang masih tercatat sebagai pengurus yang sah secara hukum nasional dan internasional.
Atas berbagai kegagalan dalam setiap program yang dijalankan oleh Klan KPSI untuk mereduksi Kepengurusan PSSI periode 2011-2015, mengapa mereka tidak berpikir untuk menjadikan Klan KPSI sebagai sebuah organisasi yang legal secara hukum formal.
Padahal jika ditelaah lebih dalam, Klan KPSI sudah layak untuk menjadi organisasi sepakbola yang sah, Lho kok sudah layak?! wah ngawur nih admin...
Eits tunggu dulu, Saya tidak asal untuk menyatakan KPSI layak menjadi organisasi yang sah. Berdasar informasi yang sudah beredar di khalayak publik mengenai keberadaan klan KPSI ini, saya mengatakan sangat LAYAK untuk menjadi sebuah organisasi, karena berdasar klaim dari orang-orang yang tergabung dalam Klan KPSI dan hasil dari KLB Ancol, yang menyatakan bahwa:
  1. Klan KPSI sudah memiliki kepengurusan yang diketua oleh Toni A. (eh, benar ga ya.. atau ketuanya LNM?, tau ah yang bener mana, mohon maaf saya untuk yang ini gagal paham)

  2. Klan KPSI pernah mengatakan bahwa memiliki 2/3 anggota kepengurusan Propinsi di seluruh Indonesia yang berasal dari anggota PSSI, meski setelah di verifikasi keabsahannya tidak terbukti. (Fakta ini sudah pernah dibuktikan dipengadilan saat LNM dkk, melakukan gugatan ke Pengadilan Negri Jakarta Pusat yang akhirnya ditolak)

  3. Memiliki Turnamen yang luar biasa, bahkan tanpa adanya ijin pun dapat diselenggarakan, Yakni LNM Cup (mohon maaf saya tidak menggunakan nama Celebes Cup, Jika Celebes Cup seharusnya dilaksanakan di Sulawesi Selatan)

  4. Memiliki Media yang siap memberitakan secara membabi-buta guna membangun pencitraan yang positif dalam rangka mensukseskan program-program kerjanya.

  5. Memiliki kompetisi liga yang bermaterikan klub-klub papan atas yang tidak tertandingi sejagat, Namun sayangnya yang katanya kompetisi liga yang sangat jeger yang dikelola oleh PT. Liga Indonesia (PT. LI) secara hukum masih dimiliki oleh PSSI, namun sesuai dengan hukum bisnis, PT. LI kan nantinya bisa diakuisisi (namun jika sang pemilik sah menjualnya lho);

  6. Yang terakhir, adalah memiliki Timnas yang berjuluk TRG yang bermaterikan pemain-pemain yang berkualitas, faktanya adalah kemenangan atas tim Aus-trali allstar dengan sekor 8-0 dan 10-0.
Nah dengan berbagai infrastruktur diatas, sebenarnya klan KPSI layak untuk menjadi sebuah organisasi yang sah. Namun yang perlu dicatat, jika sudah menjadi sebuah organisasi sepakbola yang resmi jangan mengharapkan untuk bisa tergabung menjadi anggota di organisasi sepakbola internasional, seperti AFC dan FIFA maupun organisasi sepakbola regional seperti AFF, karena PSSI sudah menjadi anggota di organisasi tersebut.
Namun, Klan KPSI tidak perlu risau, karena KPSI bisa bergabung menjadi anggota sepakbola internasional, yakni NF-Board  – Nouvelle Fédération-Board, yakni sebuah organisasi sepakbola internasional yang dibentuk pada tanggal 12 Desember 2003. Asosiasi ini dibuat untuk mewakili negara-negara separatis atau pemerintahan yang tidak diakui di dunia. Organisasi ini bukan bagian dari dewan pengurus FIFA. Salah satu turnamen yang diadakan adalah Piala Dunia VIVA.
Bagimana Klan KPSI?, apakah Anda-anda tertarik untuk melegalkan KPSI menjadi organisasi resmi. Jika boleh saya memberi saran, alangkah baiknya jika Anda meresmikan KPSI menjadi sebuah organisasi yang sah secara hukum.
Dengan menjadi organisasi sepakbola Indonesia secara sah dan tergabung dalam NF-Board, siapa tahu Anda dapat lebih unggul dari PSSI dengan menjuari Piala Dunia VIVA, ketimbang Anda hanya bisa mengganggu program-program kerja PSSI.
Terima kasih, Semoga tulisan ini tidak mencederai otak kita.
Sumber: kompasiana.com

Tumbal Nyawa Celebes Cup

Gelaran partai final yang mempertemukan klub Persib Bandung dengan Sriwijaya FC telah usai. Persib dipastikan keluar sebagai juara setelah menundukkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0 melalui gol tendangan jarak jauh M. Ridwan.
Namun gelar juara yang diraih oleh Persib mesti ternoda. Seorang penonton yang menyaksikan turnamen Celebes Cup 2012 ditemukan telah tak bernyawa. Penonton yang tanpa identitas itu diduga mengalami overdosis minuman keras. (Bolanet.com, Senin, 5/11/2012).
Adanya kejadian tewasnya penonton jelas semakin menambah carut-marutnya turnamen Celebes Cup II. Sebelumnya, gelaran turnamen itu dikabarkan tak mengantongi izin keramaian dari pihak aparat kepolisian Poltabes Bandung. Baru pada pertandingan final-lah panitia secara resmi telah mengantongi izin pertandingan.
Di sini-lah tampak fungsi dan tujuan dari adanya izin keramaian yang seharusnya dikantongi jauh-jauh hari. Bukan saja untuk menjamin keamanan suatu keramaian, tetapi juga untuk menjamin keselamatan para konsumen (baca: suporter) yang ikut menyaksikan keramaian tersebut.
Dengan adanya izin keramaian, selain keramaian itu telah dijamin keamanannya oleh pihak kepolisian, juga berarti bahwa panitia bertanggungjawab terhadap segala kejadian atau insiden yang terjadi dalam wilayah tanggung jawabnya. Adanya korban tewas tersebut adalah bukti nyata dari keteledoran panitia. Di mana benda-benda yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam stadion, seperti minuman keras, atau orang-orang yang berpotensi menciptakan insiden justru bisa lolos, masuk ke dalam stadion.
Jika telah begini kejadiannya, maka pihak manakah yang harus bertanggungjawab. Percuma gelar juara yang sebenarnya tak begitu berharga harus ditukar oleh adanya “tumbal” nyawa manusia yang amat berharga. Ini nyawa manusia Bung, bukan piala penghibur keresahan selama 17 tahun!
sumber : kompasiana.com

Senin, 05 November 2012

Klub ISL Jangan Ngotot Minta Undangan Kepada PSSI

Terkait surat Menpora kepada KPSI yang menahan pemain ISL dalam kewajiban membela negara. rupanya membuat jengah semua pecinta sepakbola nasional karena perbuatan-perbuatan merusak yang dilancarkan oleh KPSI dan para jaringannya.
mari kita urut kejahatan-kejahatan KPSI terhadap Indonesia sebagai suatu negara dan NKRI sebagai satu kesatuan Republik Indonesia.

1. Syamsidar, Dhiego Michel, Bambang
Pamungkas dan beberapa rekan Timnas yang datang memenuhi kewajiban membela timnas langsung mereka hukum dan diberi sangsi untuk di black list dari ISL..
2. KPSI menekan club club seperti Persib bandung, Persipura, Semen Padang dan club-club ISL lainnya untuk tidak diperkenankan pemain dari club tersebut membela Negara untuk berjuang bersama Timnas Indonesia..

Hal inilah yang ingin sampaikan kepada jajaran manajemen club dibawah payung KPSI.. untuk Kongres PSSI bulan besok agar tidak ngotot untuk meminta undangan Kepada PSSI..

Karena kalian tidak mengakui dan mematuhi perintah PSSI dan lebih cenderung melanggar apa dan membelot kepada KPSI..

  apa bila PSSI memiliki agenda Kongres PSSI nanti kalian jangan berharap kan undangan kongres... deal?? bila deal silahkan kalian terus bergabung dalam golongan perusak sepakbola Indonesia yang biasa kami kenal dengan sebutan KPSI..
Tapi Anehnya Kalau Club ISL tidak di Undang Ngambek, memelintir Berita, dllPada Tahu Semuakan?

Note : Kongres PSSI yang asli yang dihadiri perwakilan AFC 
 
ILI

Cerita Order Baru, PKI dan Gerakan KPSI

Bagian pertama dari testimony
Jaman orde baru telah diakhiri empat belas tahun yang lalu, yang berarti anak-anak seusia ABG saat ini, mengenal kejayaan orde baru hanya di buku-buku sejarah, atau mungkin mendengar cerita langsung dari ayah.
Demikian juga generasi di atas usia 14 tahun sampai sekitar 26 tahun walaupun pernah mengenyam era orde baru, mereka dalam usia masih bocah yang masih relatif minim daya ingat, namun mungkin hanya foto pak Harto yang masih melekat.
Bagi generasi di atas 26 tahun ke atas, atau yang telah duduk dibangku es em pe, ketika di era orde baru, mungkin masih kental dalam ingatannya bagaimana kejayaan orde baru saat itu. Sebuah era dimana pemerintahan mutlak dikuasai oleh Golkar. Sehingga keberhasilan orde baru dalam pembangunan Indonesia boleh dipersepsikan sebagai buah dari kerja keras Golkar. Dan sampai sekarangpun jasa Golkar masih sulit untuk dilupakan oleh sebagian besar masyarakat. Buktinya Golkar masih di urutan atas diantara sederetan partai yang eksis di era reformasi saat ini. Itu artinya Golkar memang hebat dalam mendoktrin masyarakat di segala lapisan.
Salah satu yang paling terkesan dalam ingatan saya, dan saya yakin ingatan ini hampir seragam seluruh generasi pemuda angkatan orde baru, yaitu kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan khususnya tentang pemahaman sejarah Indonesia. Jaman memang berbeda, di era reformasi saat ini siswa boleh saja bertanya dan ragu tentang apa yang disampaikan oleh guru. Tetapi di era pemerintahan Golkar saat itu, pelajaran sejarah di sekolah kebenarannya adalah mutlak.
Termasuk sejarah yang bertuah tentang kesuksesan dalam menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) yang mencoba menguasai Indonesia. PKI menjadi partai terlarang yang dapat mengancam setiap saat, atau dikenal dengan gejala laten PKI. Oleh karenanya seluruh masyarakat harus selalu waspada terhadap gejala-gejala gerakan PKI. Kewaspadaan itu begitu sangat melekat terutama kepada pemuda sehingga hampir setiap pemuda sangat mudah mengingat gejala-gejala adanya gerakan PKI.
Bahkan saking lihainya pemerintah, tak jemu-jemu selalu mengharuskan siswa untuk nobar (nonton bareng) film keganasan PKI di setiap hari Kesaktian Pancasila.
Gejala gejala gerakan PKI yang selalu disampaikan di buku-buku ataupun di ceramah-ceramah yang sampai saat ini tak mungkin saya lupakan adalah :
1. Memiliki jiwa kebersamaan dan militansi yang luar biasa, tak mengenal menyerah. Sama rasa sama rata, yang artinya kebersamaan itu hal yang utama. Satu lapar semua lapar, satu miskin semua miskin.
2. Mereka memanfaatkan petani atau diidentikkan masyarakat kecil, masyarakat yang mudah di pengaruhi dengan cara menunjukkan fakta-fakta kelemahan pemerintah. Menggunakan rakyat atau massa sebagai tameng perlawanan. Rakyat menjadi korban.
3. Memutar balik kebenaran agar masyarakat kacau sehingga tak mampu melihat dan menilai mana yang benar dan mana yang salah.
4. Menyebar berita bohong untuk menambah kisruh dan ketidak tenangan masyarakat.
Itulah gejala – gejala gerakan PKI yang selalu di sosialisasikan oleh pemerintahan Golkar pada saat orde baru. Sehingga wajar apabila doktrin itu masuk dalam sanubari yang paling dalam dan dampak yang kita rasakan adalah kebencian yang sangat tinggi terhadap PKI.
Bagian dua dari testimoni
Di bumi Indonesia saat ini, khususnya masyarakat bola, baik pelaku, pecinta maupun penggembira bola dalam kondisi kisruh akut. Kendati sejujurnya di tubuh organisasi dalam hal ini PSSI berjalan dengan baik tanpa terkecuali timnas Indonesia.
Masyarakat bola Indonesia yang dinaungi oleh organisasi PSSI yang legalitasnya tak perlu disangsikan lagi oleh dunia, seolah dalam kondisi carut marut sehingga telah menjadi stigma istilah dualisme PSSI. Padahal sejatinya PSSI sedang mendapat perlawanan oleh gerombolan KPSI. Ini tandanya bahwa KPSI berhasil menciptakan persepsi salah kaprah.
Itulah hebatnya KPSI, sebuah gerombolan yang dikanal bola ini pernah terekspose, terdiri dari penganut paham partai tangguh di Indonesia yaitu Golkar dan sederajat. Gerombolan KPSI memang beranggotakan orang-orang yang tangguh dan memiliki kemampuan :
1. Memiliki jiwa kebersamaan yang tinggi dan menyebar ke seluruh Indonesia. Prinsip yang mengerikan adalah tijitibeh - mati siji mati kabeh (mati satu mati semua).
2. Mereka mampu menciptakan fanatisme yang luar biasa kepada supporter yang apabila kita saksikan di layar tivi, rata-rata mereka adalah anak-anak usia muda yang penuh emosi. Antara usia 14 sampai 26 tahun. Ketika terdesak supporter yang selalu menjadi tameng gerakannya. Contoh paling aktual, atas nama bobotoh di piala Lanyala Mataliti harus terselenggara.
3. Rela mengucurkan dana untuk menciptakan kebingungan masyarakat, dengan mengikrarkan dualisme PSSI, selalu menunjukkan fakta ganda, kompetisi ganda, organisasi ganda, timnas ganda agar masyarakat menjadi bingung dan kacau, bahkan kecenderungannya masyarakat tak dapat melihat mana yang benar dan mana yang salah. Memutar balik fakta ? terlalu banyak untuk dicatat.
4. Berita hoax? Sudah banyak cerita dan berita hoax yang selalu diciptakan, dan yang lebih memprihatinkan begitu tanpa bebannya melakukan pembohongan public.
Inilah testimony yang mungkin berguna bagi generasi usia ABG hingga sekitar 26 tahun, yang saat ini sering membanjiri stadion. Mudah-mudahan lebih hati-hati dalam menentukan fanatisme. Gerakan gerombolan perlawanan terhadap PSSI semakin sulit terkendali. Biarpun Menteri seolah turut peduli akan timnas PSSI, namun bagi gerombolan pemberoktak PSSI ah……. Itu tergantung hati.
Yang paling mengkawatirkan, melihat gejala militansi KPSI, bila dalam kondisi terdesak mereka akan rela membawa supporter di garis depan, sebagai benteng hidup-hidup atas keselamatan kaumnya.
Semoga tidak terjadi!!

Oh My God, Mitra Kukar terkena Sindrom Timnas Phobia

Takut Dibajak Timnas Mitra Kukar “Jemput Paksa” Hamka Hamzah
Manajemen Klub Mitra Kutai Kartanegara, “menjemput paksa” kapten mereka musim lalu, Hamka Hamzah langsung ke Jakarta. Manajemen Mitra Kukar kahawatir pemainnya itu “dibajak” olyh oleh tim nasional PSSI untuk Piala AFF 2012.

Hamka Hamzah pemain yang menyandang ban k

apten di Mitra Kukar musim lalu, harus dijemput langsung ke Jakarta, agar ia bisa segera bergabung dalam latihan bersama pelatih Stefan Hansson di Tenggarong. Agenda latihan bersama skuat Mitra Kukar dijadwalkan per 1 November 2012.

Namun hingga kini, masih ada tiga pemain yang belum bergabung. "Masih ada beberapa pemain yang belum datang. Hamka Hamzah dijemput ke Jakarta. Kemungkinan Hamka dan Bustomi malam ini sudah berada di sini," kata Asisten Manajer Mitra Kukar Nor Alam, Senin (5/11/2012). Selain Hamka dan Bustomi, lanjut Nor Alam, mantan pemain Persib Bandung Zulkifli Syukur, juga belum bergabung dengan tim bejuluk Naga Mekes. "Zulkifli belum datang. Tapi dia pasti segera gabung ke sini," ujarnya.

Untuk pemain lokal, Nor Alam mengungkapkan akan melakukan tandatangan secara serentak. Sedangkan untuk pemain asing, kata dia, diserahkan oleh Direktur Keuangan Mitra Kukar Aji Ari Junaidi. "Rencananya serentak semua pemain lokal. Makanya kami tunggu tiga pemain ini," tambahnya.

Sumber: ILI #admin AS#

Pemain Semen Padang Kembali Ikuti TC Timnas

Setelah sempat terjadi tarik ulur dengan klub, para pemain Semen Padang akhirnya kembali bergabung dalam training center (TC) Timnas Indonesia.

Pada latihan jelang Piala AFF 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (05/11), lima pemain Semen Padang tampak ikut berlatih. Mereka adalah Elie Aiboy, Hengki Ardiles, Novan Setya Sasongko, Vendri Mofu, dan Wahyu Wijiastanto.

Selain lima pemain Semen Padang tersebut, dalam latihan yang dipimpin oleh pelatih Timnas Indonesia, Nil Maizar ini juga tampak Syamsidar. Kiper yang kabarnya bakal bergabung dengan Mitra Kukar ini sebelumnya izin untuk melakukan negoisasi dengan Mitra Kukar.

"Saya sudah minta izin ke klub, tapi belum ada jawaban. Makanya saya datang ke Jakarta. Lagi pula saya belum tanda tangan kontrak. Rencananya baru minggu ini," kata Syamsidar.

Dengan bergabungnya lima pemain Semen Padang dan Syamsidar itu, maka hingga saat ini TC Timnas diikuti sebanyak 22 pemain.
Bola.net

BP: Pengurus 18 Klub ISL, Akankah Jadi Orang Bodoh

Kicau Bambang Pamungkas di salah satu situs pribadinya Jika ada pihak-pihak yang merasa di menangkan atau di kalahkan dengan bersatunya pemain di tim nasional, maka mereka adalah orang-orang yang bodoh,”
Makna dari kalimat yang dilontarkan Bambang Pamungkas ini,sunggu sangat dalam pengertian nya,dengan bersatunya semua pemain pemain yang di butuhkan Timnas Indonesia maka di harapkan tidak ada kelompok yang menang dan tidak ada kelompok yang yang kalah.
Semua Klub Klub ISL dengan tidak melepaskan atau memberi izin kepada pemain pemain nya merasa akan jadi kelompok yang menang ,kalau merubah kebijakan menjadi memberi izin maka akan jadi kelompok yang tidak tergolong bodoh .Sedangkan posisi PSSI tetap aja tidak kalah dan tidak menang,karena hanya sebagai badan penyelenggara dan badan yang bertindak dan bekerja sesuai dengan statuta PSSI dan kewenangan nya.
Pengurus 18 Klub ISL yang merasa kalah adalah mereka mereka orang orang yang bodoh dan tidak akan pernah berusaha untuk menjadi orang pintar.
Dasar dari kalimat Bambang Pamungkas ini adalah Tim Nasional itu Indonesia, bukan timnas PSSI atau timnas KPSI. Tim nasional itu Merah-Putih, bukan timnas  biru atau timnas kuning. Dan tim nasional itu bukan milik Djohar Arifin atau milik La Nyalla, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia,”
Alasan dan ungkapan Bambang Pamungkas ini cocok dan realistis dari hati yang paling dalam di sanubari yang dimilik anak Bangsa ,yang sadar akan tugas dan tanggungjawab sebagai Warga Negara yang baik.Pemain pemain yang tidak di izinkan sudah tidak mengerti lagi bahwa Timnas Indonesia adalah milik Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merouke.
Juga nanti akan bertanggung jawab kepada semau Rakyat Indonesia khususnya Masyarakat Pecinta sepakbola Indonesia,tidak kepada PSSI ataupun kebadan lain.Jelas sudah apa yang dikatakan Bambang Pamungkas semau yang akan di hasilkan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2012 adalah dari Rakyat dan untuk Rakyat seluruh Indonesia dan bukan untuk PSSI atau badan lainya.
PSSI sebagaimana sesuai dengan tugas kewenangan nya yang ada di dalam Statuta PSSI, sudah melaksanakan semua nya dan sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa dan dapat membangun Timnas Indonesia yang kuat dan kompak serta lambang dari persatuan Indonesia.
Maka dari itu di himbau kepada seluruh pengurus 18 Klub ISL jangan lah ada perasaan menang atau kalah kalau tidak mau dikatakan Bambang Pamungkas sebagai orang orang yang bodoh.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.

Djohar Membantah Bahwa ISL Sudah Legal

Senayan Jakarta - Djohar Arifin membantah keras adanya berita yang beredar di luaran bahwa dia mengatakan IPL dan ISL sama-sama legal, demikian pernyataan Djohar ketika dihubungi reporter BDM via telepon. Sebelumnya reporter BDM juga mengontak Sekjen Halim Mahfudz menanyakan kebenaran statement Djohar Arifin, dan Halim menjawab singkat; "ISL tetap ilegal sebelum berada dibawah yuridiksi PSSI. Titik."

Djohar menganggap berita yang beredar hanya salah interpretasi saja dari wartawan media online yang mengutip pernyataannya secara sepotong-sepotong. PSSI menghormati semangat rekonsiliasi yang dibangun melalui Komite Bersama yang ditanda-tangani 7 Juli 2012 yang lalu di Kuala Lumpur.

Benar bahwa ISL bisa menjadi kompetisi legal, tapi ada syarat dan ketentuan berlaku, bukan pindah jalur secara otomatis dari ilegal menjadi legal hanya berdasaran MoU. Selama ISL tetap bernaung dibawah KPSI dan tidak berada dibawah yuridiksi PSSI, maka ISL ilegal. Saya pastikan berita yang beredar diluaran salah kutip, jelas profesor Djohar.

KPSI Seperti Angkot, Dimana La Nyalla Sebagai Pengemudinya

Senayan Jakarta - Kongres anggota KPSI yang digelar 10 Nopember 2012 mendatang tinggal beberapa hari lagi. Rumor yang beredar, ada 2 agenda besar yang akan dibahas dalam kongres tersebut, yaitu; mengesahkan bergabungnya Semen Padang dan Persijap ke ISL sebagai agenda pertama, dan membahas surat Menpora yang meminta KPSI berbesar hati melepaskan pemainnya tanpa syarat mengikuti timnas asuhan Nil Maizar sebagai agenda kedua.

Reporter BDM mencoba menghubungi Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi) Ari Wibowo guna dimintai pendapatnya terkait Kongres KPSI. Menurut Ari, KPSI adalah organisasi paling fleksibel di dunia, karena tak memiliki akta pendirian, juga tak punya AD/ART, hanya merupakan organisasi addhock. KPSI mirip seperti angkot, yang bisa dibawa belok kanan atau belok kiri terserah kemauan sopirnya, yaitu La Nyalla.

KPSI hanya mengagung-agungkan jumlah pendukungnya yang banyak, dan selalu mengingkari hal paling mendasar dalam etika berorganisasi, yaitu soal legalitas. KPSI selalu merasa dirinya PSSI hasil KLB Ancol, tetapi perilakunya menabrak aturan dan statuta milik PSSI, begitu kata Ari.

Logika bodoh saya begini; KPSI itu bukan PSSI. Mereka tidak punya statuta. Jadi mau peserta ISL ada 18 atau 20 atau malah 33 klub sesuai jumlah propinsi, sebenarnya sah-sah saja. Semua suka-suka karena tak ada aturan mainnya. Itulah okenya KPSI, bisa dibelokkan kemana saja, canda Ari seperti parodi iklan obat sakit kepala.

Jika berlagak melakukan kongres untuk mengubah statuta yang menyebutkan 18 klub direvisi menjadi 20 klub, ini malah lebih aneh lagi. Memangnya KPSI itu siapa? Dalam analogi negara, statuta itu ibarat undang-undang dasar, tak sembarang pihak bisa melakukan amandemen. Apa bisa segerombol pendemo membentuk parlemen jalanan lalu melakukan amandemen undang-undang dasar? Ini menunjukkan KPSI mengabaikan soal legalitas.

‎​Amandemen UUD tak bisa dilakukan oleh parlemen jalanan. Mengubah statuta PSSI tak bisa dilakukan organisasi addhock seperti KPSI meski punya pendukung sebanyak apapun. KPSI harus menggulingkan dulu Djohar Arifin dari jabatannya di federasi dengan mekanisme organisasi yang benar dan direstui FIFA/AFC, baru melakukan amandemen.

KPSI itu mirip parlemen jalanan. Sejuta tanda-tangan pendemo bukan berarti bisa mengamandemen undang-undang dasar. Tapi sekian ratus anggota parlemen berwenang mengubah undang-undang dasar. Jadi bodoh sekali dan tak masuk akal jika KPSI belum mampu menggulingkan Djohar Arifin tetapi merasa berhak mengubah statuta.

Untuk agenda kedua soal respon KPSI menanggapi surat Menpora, Ari menolak berkomentar. Ini drama membosankan, karena KPSI akan menjawab boleh tapi dengan sekian banyak syarat yang tak mungkin dipenuhi oleh PSSI. Sudahlah, lupakan pemain ISL, waktu terus mendekat, saatnya berbenah dengan materi yang ada, kata Ari menutup wawancara.
Sumber : BDM

ANTV & TVone, AFF Cup 2012, Masihkah Tertinggal dari Media Lain?

Langsung aja, beberapa bulan terakhir, Indonesia memang kebanjiran tamu-tamu “asing” dalam kancah persepakbolaan.
Beberapa club yang berkompetisi di liga-liga papan atas Eropa mulai berdatangan ke Indonesia, di antaranya: Inter Milan, Valencia, Queens Park Rangers, begitu pula negara-negara sahabat mulai sering mengadakan pertandingan persahabatan dengan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia seperti Philipine, Vietnam, Brunei Darussalam dan Korea Utara.
Namun, beberapa bulan terakhir juga, saya merasa ada yang “aneh” dengan antv dan tvone yang memiliki program-program olahraga yang cukup banyak sebut saja Lensa Olahraga pagi & malam, Kampiun, Total Football, Soccer One, Kabar Arena, Prediksi, Sportfile dan lain sebagainya yang nyaris tidak terdengar satu pemberitaanpun mengenai kedatangan tim-tim “asing” tersebut. Entah karena benar-benar “asing” kah bagi keduanya? atau kekurangan informasikah tentang kedatangan club-club tersebut? atau karena tidak ada keuntungankah untuk diliput? atau memang rekan-rekan di antv & tvone sedikit tertinggal dalam hal mengejar berita mengenai pertandingan dan kedatangan-kedatangan club tersebut? Cukup menarik untuk ditelusuri. Tapi terus terang, saya tidak tertarik untuk menelusurinya, hehehe.
Baiklah, kembali ke “aneh”. Ke”aneh”an pertama muncul ketika pertandingan persahabatan “RESMI” antara Philipine vs Indonesia di Manila beberapa bulan yang lalu. Berhubung saya tidak sempat menonton siaran livenya, saya hanya berharap akan ada reviewnya pada acara berita kesayangan saya sejak SMP yaitu Lensa Olahraga pagi di mana lagi kalau bukan di antv. Namun apa daya, sepertinya Lensor pada pagi itu kurang berminat untuk membahas mengenai pertandingan tersebut. Yah, saat itu saya belum benar-benar merasa “aneh” karena mungkin jarak yang jauh antara Jakarta dan Manila.
Namun, beberapa bulan kemudian saya mulai benar-benar merasa “aneh” (ciyuus?, miapah?, hehe) ketika Tim Nasional sebesar Korea Utara (saya katakan besar karena merupakan peserta Piala Dunia 2010 Afrika Selatan) hadir ke Jakarta padahal saya yang tinggal di unsak (mean:pelosok) Kalimantan Barat saja tahu bahwa ada Tim Nasional Korea Utara yang hadir di Jakarta untuk mengikuti SCTV Cup 2012, dan lagi-lagi tidak ada pemberitaan mengenai hal itu dari antv dan tvone. Kembali saya mencari alasan sendiri, apa karena itu turnamen selenggaraan SCTV terus antv harus bilang WOWW gitu untuk memberi pemberitaan? Tapi melihat media lain seperti RCTI, Globaltv, MetroTv dan Trans7 tetap memberitakan mengenai turnamen tersebut, saya rasa bukan itu juga penyebab utamanya. Namun ya sudahlah, sampai saat ini saya hanya menganggap hal-hal itu “hanya” sebagai suatu ke”aneh”an tersendiri dari banyak sekali pemberitaan “kreatif” (boleh pembaca asumsikan sebagai makna konotasi ataupun makna sebenarnya, hehehe) yang selama ini disuguhkan oleh antv dan tvone.
Baiklah, mungkin hanya itu curahan hati saya, tidak ada maksud membanding-bandingkan tiap-tiap media yang saya sebutkan dalam tulisan ini, apabila ada yang tersinggung saya mohon maaf. Ini murni curahan hati seorang pemuda di unsak (mean: Pelosok) Kalimantan. Harapan saya untuk berita mengenai gelaran Piala AFF 2012 Thailand & Malaysia, apapun hasilnya (Indonesia menang tipis, telak/membantai atau Indonesia kalah tipis, telak/dibantai) semoga antv & tvone tetap semangat untuk memberitakannya. Kembali menjadi media yang “Keren” dan “Memang Beda”, supaya tidak tertinggal dari media-media lainnya dalam hal memberitakan Tim Nasional Sepak Bola kita dan supaya saya juga tidak terus merasa kecewa, karena pelanggan adalah “Raja”, hehehe. Satu harapan pasti, Indonesia Juara (harus tetap optimis, meski ada sedikit rasa pesimis) dan kembali ke habitatnya yaitu berlaga di Piala Asia yang sempat tidak kita rasakan beberapa tahun terakhir. Akhir kata,
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Browser

Copyright 2012 Membongkar Bola: November 2012 Partner by Kopler | Publish on LaDju